Minggu, 09 Februari 2014

SOUL ARE, ‘One of Extra Ordinary HARDCORE band’ dari Jakarta selatan sejak tahun 2000, Berdiri dengan Personil Awal Indra (Vocal), Dhimas (Guitar#1), Arya (Guitar#2), Bayu (Bass), dan Anto (Drum) dan hingga 2011 mengalami banyak pergantian personil yang terakhir adalah: Indra (Vocal), Dhimas (Guitar#1), Fandrie (Guitar#2), Nadya (Bass), Arie (Drum), dan Setelah Arie memutuskan untuk meninggal kan SOUL ARE dan bergabung dengan DREAMER.

Pada Bulan Mei 2011 Anto kembali sebagai Drummer SOUL ARE, sedikit banyak menceritakan perihal statement terbaru dari SOUL ARE;

10 Tahun Kemudian…

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman SOUL ARE, Indra Suryo (atas permintaan seterusnya akan menggunakan nama ‘Indra Bear’), Fandrie Raditya Wredhana, Dimas Ikhsan, Nadya Natassya dan Manager kita Eko Siswanto atas kepercayaannya menerima saya kembali kedalam keluarga besar ini. Terima kasih dan salut kepada teman-teman yang pernah ikut membesarkan SOUL ARE, Arie Bimantoro, Yudi Putra, Reza, Gardha Adiyudha, Taufik Hartanto dan Bayu Wicaksono sampai pada titik ini. Dan pastinya untuk semua teman-teman yang sudah mendukung SOUL ARE dan selalu meramaikan setiap penampilan SOUL ARE.

Kepercayaan teman-teman semua berarti tanggung jawab saya, dan tanggung jawab ini pada awalnya saya jalani dengan sangat berat. 10 tahun saya meninggalkan SOUL ARE dan gaya bermusiknya, bahkan pada satu titik saya merasa bahwa genre yang dianut oleh SOUL ARE sudah tidak menarik lagi. Disatu sisi, saya terus berkelana bergabung dengan band-band yang jauh dari genre dasar SOUL ARE, yaitu HARDCORE.

Tetapi disisi lain, SOUL ARE terus berjalan dan berkembang dengan genrenya, membangun reputasinya dan membangun kedewasaannya dalam bermusik. SOUL ARE semakin matang dan saya pun semakin menjauh. Ditengah perjalanannya, SOUL ARE ditinggalkan oleh salah satu pembesarnya Arie Bimantoro yang bergabung dengan DREAMER. Kejadian ini membuat Indra Bear sebagai salah satu pendiri SOUL ARE kembali menghubungi saya dan mengajak saya untuk bergabung kembali. Saya menjawab, saya bersedia dengan satu syarat berikan saya waktu untuk menyesuaikan kembali.

Pada kenyataannya, memang saya betul-betul membutuhkan waktu untuk beradaptasi kembali. Indra yakin betul bahwa saya akan bisa menjalaninya dengan mudah karena sebenarnya saya adalah salah satu pendiri SOUL ARE dan kepercayaan itulah yang membuat saya terus-menerus berlatih dan berusaha. Teman-teman yang lain, Fandrie, Dimas dan Nadya (mungkin lebih sering dipanggil Nutchill) pun memberikan kepercayaan penuh dan kesempatan kepada saya untuk bisa kembali mengikuti gaya permainan musik SOUL ARE. Mereka selalu mengatakan, ‘Main senyaman lo aja To…’ dan pernyataan itu bisa membuat saya bisa semakin percaya diri.

Tapi memang, stick drum yang selalu patah karena tangan saya yang sangat kaku ini, lecet-lecet di tangan karena terlalu memaksakan, permainan double pedal yang cenderung pas-pasan, stamina yang juga pas-pasan, dan yang paling penting adalah penyesuaian gaya permainan, adalah hal-hal yang hanya bisa dilalui dengan kerja keras dan tentunya membutuhkan waktu. Sampai detik ini saya pun masih belum merasa sudah mencukupi kebutuhan SOUL ARE walaupun semuanya kayanya aman-aman aja. Tapi memang hanya saya yang tahu.

10 tahun kemudian, saya kembali bersama SOUL ARE, sejumlah acara sudah kita jalani, sesi-sesi latihan dan penulisan lagu juga sudah sering dijalani besar harapan saya bahwa tidak ada orang yang kecewa dengan kinerja saya di balik drum. Saya senang bermain bersama SOUL ARE dan untuk SOUL ARE yang kadang-kadang membuat saya lupa bahwa banyak dari kemampuan-kemampuan permainan saya yang masih harus ditingkatkan. Ketertarikan terhadap genre ini sendiri pun mulai kembali, walaupun perkembangan musik SOUL ARE itu sendiri pada akhirnya tidak lagi terkotakkan. Dalam pengertian saya, saya merasa bawah SOUL ARE saat ini sangat menghargai genre tapi tidak mau juga terkungkung oleh genre itu sendiri. Saat ini semua menjadi lebih mudah untuk dijalani dan menyenangkan.

Begitulah keadaannya kira-kira…
Terima kasih sudah membaca…

Terima kasih atas semua dukungan dan kepercayaan dari teman-teman…
(Adianggoro Astrianto)

0 komentar:

Posting Komentar